Hallo... Awalnya ga ada niat buat nulis hari ini, tapi tiba-tiba pengen share tentang film dokumenter yang baru gue tonton.
Tadi iseng-iseng minta file mp3 ke temen, pas gue cek di laptopnya ada folder "cerita dari tapal batas", langsung gue tanya ke dia itu folder isinya apa, begitu dia bilang "film" langsung gue saut "COPY!!!"
Pulang kuliah gue langsung nyalain laptop, tancepin flashdisk, puter film itu di gom.
Cerita dari Tapal Batas
Film ini dibuka dengan adegan sekumpulan murid SD yang ada di ruang kelas dengan mengacungkan tangan sambil meneriakkan sumpah setia terhadap Indonesia, orang tua, guru, dan dirinya sendiri sebagai seorang murid. Film dokumenter ini mengambil setting di desa-desa paling ujung Indonesia yang berbatasan dengan Malaysia di Borneo / Kalimantan.
Selanjutnya ada sedikit narasi pembukaan
Sebuah cerita harus dikatakan..
Seperti sungai bagai aliran darah kami
Tanah dan hutan tempat jiwa kami
Sebuah cerita harus didengarkan..
Seperti kemauan dan semangat kami
untuk tetap mengabdi dan berdiri di sini\
Sebuah cerita harus dituliskan..
Agar mereka tau dan mengerti
diri kami ada di batas negeri
desa-desa paling ujung Indonesia yang berbatasan dg Malaysia
Kemudian kamera beralih menyorot sesosok perempuan yang memakai baju dinas.Ternyata perempuan itu adalah guru satu-satunya di tempat itu. Martini, nama perempuan sederhana itu. Beliau merasa terpanggil untuk mengabdi di daerah pelosok dan terisolasi seperti desa Badat Baru. Sudah lebih dari 8 tahun beliau mengabdi, bukan waktu yang singkat. Beliau adalah seorang kepala sekolah, staff guru, dan juga "office girl" di sekolah tersebut. Beliau mengajar mulai dari kelas 1 hingga kelas 6, tanpa ada guru pembantu. Begitulah selama 8 tahun..